Kamis, 05 Desember 2013

Bisnis yang tidak beretika



Contoh Kasus 1 :
contoh bisnis yang tidak ber etika

Bubur ayam merupakan salah satu menu favorit kita untuk sarapan setiap harinya. Makanan ini digemari oleh hampir semua kalangan dan semua usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun tanpa kita sadari, ternyata ada suatu ancaman mengintai kesehatan tubuh kita, yaitu BORAKS! Ya, boraks yang diindikasikan bisa mengawetkan bubur tersebut ternyata ikut dimasukkan ke dalam adonan pembuatan bubur ayam oleh pedagang bubur ayam yang berniat curang guna memperoleh keuntungan dengan cara mengawetkan buburnya agar bisa tetap dipergunakan esok harinya.
Melihat fenomena dan fakta tersebut, hendaknya kita bisa membedakan bubur ayam yang mengandung boraks dan yang tidak menggunakan boraks. Memang tidak mudah untuk membedakannya, karena tampilan keduanya sama-sama encer dan putih.
Cara membedakannya :
  1. Bubur ayam yang dicampuri boraks, biasanya tekstur buburnya tidak akan berubah dalam jangka waktu tertentu, masih tetap encer, namun apabila kita memegang tekstur buburnya, maka akan terasa lengket di tangan seperti lem.
  2. Bubur ayam yang tidak mengandung boraks, tekstur buburnya akan mengental dan mengeras dalam jangka waktu tertentu, karena air yang terkandung di dalam bubur tersebut akan menyatu dengan buburnya. Bila kita pegang pun tidak akan terasa lengket.
Komentar Penulis :
Pendapat saya contoh kasus di atas adalah bisnis yang tidak sama sekali mempunyai etika karena pedagang tersebut curang dan hanya mementingkan keuntungan semata. Mereka hanya memikirkan diri pribadi tanpa memikirkan pelanggannya yang akan mengalami gangguan kesehatan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Walau pekerjaannya halal tetapi cara mendapatkan uangnya yang membuat itu menjadi tidak halal karena mereka tidak sama sekali mempunyai etika yang baik dalam berbisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar